Monday, June 27, 2016

Makalah PROSES PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK


   

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      
       Semua manusia tidak dilahirkan dalam keadaan mampu atau tidak menyesuaikan diri. Penilaian benar atau salah seseorang menyesuaikan diri tergantung dari kondisi fisik, mental, dan emosional yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
       Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan mental remaja. Banyak remaja yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya karena ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diri. Kegagalan remaja dalam melakukan penyesuaian diri akan menimbulkan bahaya seperti tidak bertanggung jawab dan mengabaikan pelajaran, sikap sangat agresif dan sangat yakin pada diri sendiri, perasaan tidak aman, merasa ingin pulang jika berada jauh dari lingkungan yang tidak dikenal, dan perasaan menyerah.
       Dengan penyesuaian diri ini orang mampu untuk mengatasi masalah dengan baik serta mampu menempatkan dirinya pada suatu hal yang berguna bagi dirinya dan orang lain di kalangan masyarakat. Di dalam penyesuaian diri ini orang harus tahu betul apa yang akan dipelajari dalam hal ini. Penyesuaian diri terdapat hal–hal seperti faktor penyesuaian diri, aspek penyesuaian diri, karakteristik dalam penyesuaian diri, bentuk penyesuaian diri, konsep dan proses penyesuaian diri. Hal ini harus bisa terpenuhi supaya tidak terjadi masalah di dalam masyarakat.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan penyesuaian diri ?
2.      Apa saja karakteristik penyesuaian diri ?
3.      Apa faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri ?
4.      Apa saja permasalahan penyesuaian diri ?

1.3 Tujuan
       Dapat mengetahui dan memahami pengertian dari penyesuaian diri, karakteristik penyesuain diri, faktor-faktor yang mempengaruhi proses prnyesuaian diri dan permasalahan-permasalahan penyesuaian diri.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyesuaian Diri
       Penyesuaian diri adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan, mengatasi ketegangan, frustasi, serta konflik dengan memperhatikan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup. Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai berikut :
1.      Penyesuaian diri berarti adaptasi dapat dipertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmani dan rohani, dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan lingkungan sosial.
2.      Penyesuain diri dapat pula diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip yang berlaku umum.
3.      Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan umtuk membuat rencana dan juga mengordinasir respon-respons sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi-frustasi secara efektif. Individu memiliki kemampuan menghadapi realita hidup dengan cara yang adekuat atau memenuhi syarat.
4.      Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional berarti memiliki respon emosional yang sehat dan tepat pada setiap persoalan.

B. Karakteristik Penyesuaian Diri
       Karakteristik penyesuaian diri remaja menurut Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2011:179), ada tujuh karakteristik :
1.      Penyesuaian diri remaja terhadap peran dan identitasnya
2.      Penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan
3.      Penyesuaian diri remaja terhadap kehidupan Seks
4.      Penyesuaian diri remaja terhadap norma sosial
5.      Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan waktu luang
6.      Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan uang
7.      Penyesuaian diri remaja terhadap kecemasan, konflik, dan frustasi





a.      Penyesuaian diri secara positif
       Mereka tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :
1.      Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang berlebihan
2.      Tidak menunjukkan adanya mekanisme pertanyaan yang salah
3.      Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi
4.      Memiliki pertimbangan yang rasional dalam pengarahan diri
5.      Mampu belajar dari pengalaman
6.      Bersikap realistik dan objektif

b.      Penyesuaian diri yang negatif
1.      Reaksi bertahan (Defence Reaction)
a.       Rasionalisasi, yaitu mencari alasan-alasan yang masuk akal untuk membenarkan tindakannya yang salah.
b.      Represi, yaitu menekankan perasaan yang dirasakan kurang enak ke alam tidak sadar. Ia berusaha melupakan pengalamannya yang kurang menyenangkan.
c.       Proyeksi, yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain untuk mencari alasan yang dapat diterima.
d.      Sourgrapes (anggur kecut), yaitu memutar balikkan keadaan.

2.      Reaksi menyerang (Aggressive Reaction)
a.       Selalu membenarkan diri sendiri
b.      Selalu berkuasa dalam setiap situasi
c.       Suka membalas dendam
d.      Mau memilih segalanya
e.       Merasa senang bila mengganggu orang lain.
f.       Suka menggertak, baik dengan ucapan maupun perbuatan
g.      Menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka
h.      Menunjukkan sikap menyerang dan merusak
i.        Keras kepala dalam sikap perbuatannya
j.        Bersikap balas dendam
k.      Memperkosa hak orang lain
l.        Tindakan yang serampangan dan
m.    Marah secara sadis





3. Reaksi melarikan diri (Escape Reaction)
a. Suka berfantasi untuk memuaskan keinginan yang tidak tercapai dengan bertukang-angan (seolah-olah sudah tercapai)
b. Banyak tidur, suka minuman keras, bunuh diri, atau menjadi pecandu narkoba.
c. Regresi, yaitu kembali pada tingkah laku kekanak-kanakan. Misalnya, orang dewasa yang bersikap dan berperilaku seperti anak kecil, dll.

C.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri
       Proses penyesuaian diri identik dengan faktor-faktor yang mengatur perkembangan dan terbentuknya pribadi secara bertahap. Penentu-penentu itu dapat dikelompokkan sebagai berikut : kondisi-kondisi fisik (keturunan), susunan saraf, kesehatan dan sebagainya, perkembangan dan kematangan (kematangan intelektual sosial dan emosional), penentu psikologis (termasuk didalamnya pengalaman, penentuan diri, frustasi dan konflik), kondisi lingkungan (keluarga dan sekolah), penentu kultural (budaya dan agama).
a.      Kondisi jasmaniah
Kondisi jasmaniah seperti pembawaan dan struktur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya secara instrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh.

b.      Perkembangan, kematangan dan penyesuaian diri
Dalam proses perkembangan, respon anak berkembang dari respon  yang bersifat instinktif menjadi respon yang diperoleh melalui belajar dan pengalaman.

c.       Penentu psikologis terhadap penyesuaian diri
Beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi penyesuaian diri diantaranya adalah :
1.      Pengalaman
2.      Proses belajar
3.      Determinasi diri
4.      Konflik dan penyesuaian





d.      Lingkungan sebagai penentu penyesuaian diri
Berbagai lingkungan anak seperti keluarga, dan pola hubungan di dalamnya, sekolah masyarakat, kultur, dan agama berpengaruh dalam penyesuaian diri.
1.        Pengaruh rumah dan keluarga
2.        Hubungan orang tua dan anak
3.        Hubungan saudara
4.        Hubungan masyarakat
5.        Sekolah

e.       Kultural dan agama sebagai penentu penyesuaian diri
       Lingkungan kultural dimana individu berada dan berinteraksi akan menentukan pola-pola penyesuaian dirinya. Contohnya : tatacara kehidupan di sekolah, masjid, gereja dan semacamnya akan mempengaruhi bagaimana anak menempatkan diri dan bergaul dengan masyarakat sekitarnya. Agama merupakan sumber nilai, kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang akan memberikan tuntunan bagi arti, tujuan, dan kestabilan hidup umat manusia. Agama memegang peranan penting sebagai penentu dalam proses penyesuaian diri.

D.    Permasalahan-Permasalan Penyesuaian Diri Remaja
a.      Sikap orang tua yang otoriter
Otoritas kepada remaja dapat menghambat proses penyesuaian diri remaja. Biasanya remaja berusaha menentang kekuasaan orang tua dan ia nantinya akan cenderung otoriter terhadap teman-temannya serta cenderung otoritas yang ada baik di sekolah maupun di masyarakat.
b.      Perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan
Memungkinkan timbulnya rasa iri hati dalam jiwa anak perempuan terhadap saudara yang laki-laki.
c.       Remaja yang hidup di keluarga yang retak
Tampak padanya ada kecenderungan yang besar untuk marah, suka menyendiri, kurang kepekaan terhadap penerimaan sosial dan kurang mampu menahan diri serta lebih gelisah dibandingkan dengan remaja yang hidup dalam rumah tangga yang wajar.






BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
     Penyesuaian diri adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan, mengatasi ketegangan, frustasi, serta konflik dengan memperhatikan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup.
      Karakteristik penyesuaian diri remaja menurut Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2011:179), ada tujuh karakteristik :
1.      Penyesuaian diri remaja terhadap peran dan identitasnya
2.      Penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan
3.      Penyesuaian diri remaja terhadap kehidupan Seks
4.      Penyesuaian diri remaja terhadap norma sosial
5.      Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan waktu luang
6.      Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan uang
7.      Penyesuaian diri remaja terhadap kecemasan, konflik, dan frustasi  

     Penyesuaian diri secara positif
1.      Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang berlebihan
2.      Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme pertanyaan yang salah
3.      Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi
4.      Memiliki pertimbangan yang rasional dalam pengarahan diri
5.      Mampu belajar dari pengalaman
6.      Bersikap realistik dan objektif

Penyesuaian diri yang negatif
1.      Reaksi bertahan (Defence Reaction)
2.      Reaksi menyerang (Aggressive Reaction)
3.      Reaksi melarikan diri (Escape Reaction)

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri
1.    Kondisi jasmaniah
2.    Perkembangan, kematangan dan penyesuaian diri
3.    Penentu psikologis terhadap penyesuaian diri
4.    Lingkungan sebagai penentu penyesuaian diri
5.    Kultural dan agama sebagai penentu penyesuaian diri   




DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Syarif. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Tangerang : PT Pustaka  Mandri.

Sunarto dan Hartono, Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :  Rineka Cipta. 

















No comments:

Post a Comment