BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Aliran-aliran dalam kesusastraan
memiliki kesamaan dengan aliran dalam kesenian yang lain, misalnya dalam seni
lukis, seni drama, bahkan dalam dunia filsafat dan kehidupan sosial. Aliran
dalam kesusastraan berhubungan erat dengan pandangan hidup dan kejiwaan
pengarang dan penyair, serta biasanya terekspresikan dalam karya-karya mereka.
Artinya, kita memasukkan seorang sastrawan atau sastrawati ke dalam aliran
tertentu, hendaknya berdasarkan buah cipta mereka.
Dengan demikian, seorang pengarang bisa dimasukkan ke
dalam beberapa aliran, karena corak karyanya yang bermacam-macam. Sementara
itu, sebuah novel, cerpen, puisi atau teks drama bisa dijadikan beberapa
contoh yang menunjukkan bahwa seorang pengarang menganut beberapa aliran. Di Indonesia sebenarnya adanya aliran yang secara
sadar diperjuangkan untuk menentang paham atau aliran sebelumnya belum banyak
terjadi. Hal ini salah satu di antaranya disebabkan oleh usia sejarah sastra
Indonesia yang belum begitu lama.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian aliran sastra?
2. Apa saja jenis-jenis aliran sastra?
3. Apa saja ciri dari masing-masing aliran sastra?
4. Apa saja contoh dari masing-masing aliran sastra?
C. Tujuan
Mahasiswa atau pembaca mampu mengetahui
serta memahami aliran dalam kesusastraan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aliran Sastra
Aliran
sastra berasal dari kata Stroming ( bahasa Belanda ) yang
mulai muncul di Indonesia pada zaman pujangga baru. Kata itu bermakna keyakinan
yang dianut golongan-golongan pengarang yang sepaham, ditimbulkan karena
menentang paham-paham lama.
Aliran
sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik,
dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain,
aliran sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang dan
objek yang dikemukakan dalam karangannya.
2.2 Jenis-Jenis Aliran Sastra
A. ROMANTISME
Romantisme
adalah aliran sastra yang mengutamakan perasaan. Sastra romantisme ditandai dengan
ciri-ciri : keinginan untuk kembali ke tengah alam, kembali kepada sifat-sifat
yang asli, alam yang belum tersentuh dan terjamah tangan-tangan manusia.
Istilah ini juga mencakup ciri-ciri adanya : keterpencilan, kesedihan,
kemurungan, dan kegelisahan yang hebat. Kecuali itu romantik juga cenderung
untuk kembali kepada zaman yang sudah menjadi sejarah, masa lampau yang
terkadang melahirkan manusia-manusia besar.
Pengungkapan
yang romantis sering dikaitkan dengan percintaan yang asyik dunia muda-mudi
yang masih hijau dan belum banyak pengalaman. Tokoh-tokoh dalam fiksi romantik
sering digambarkan dengan sangat dikuasai oleh perasaannya dalam merumuskan
segala persoalan. Dikisahkan juga tokoh-tokoh yang tak tahan menghadapi hidup
yang keras dan kejam. Mereka itu kemudian ada yang lari ke gunung atau tempat
terpencil lainnya yang dirasakannya jauh dari kekerasan hidup.
Contoh karya sastra pada Aliran Romantik
:
- SITI NURBAYA karya MARAH RUSLI.
- PERTEMUAN JODOH karya ABDUL MUIS.
B. EKSPRESIONISME
Ekspresionisme
adalah aliran yang mengutamakan pernyataan jiwa pengarang serta mengekspresikan
pandangan seni mereka atau emosi secara kuat. Ekspresionisme tidak pernah
merupakan suatu gerakan yang dirancang secara baik. Dapat dikatakan bahwa, ciri
utama ekspresionisme yaitu pemberontakan melawan tradisi
realisme dalam bidang sastra dan seni, baik dalam hal pokok persoalannya maupun
gayanya.
Contoh
karya sastra pada aliran ekspresionisme :
-Puisi AKU karya
CHAIRIL ANWAR
C. SIMBOLISME
Pengungkapan
simbolis tidak secara harfiah, melainkan dengan simbol-simbol. Sebuah simbol
berarti sesuatu yang bermakna sesuatu yang lain. Bunga mawar sebagai simbol
dari kecantikan.
Simbolisme
merupakan aliran dalam sastra yang mencoba mengungkapkan ide-ide dan emosi
lebih dengan sugesti-sugesti daripada menggunakan ekspresi langsung, melalui
objek-objek, kata-kata dan bunyi. Aliran ini merupakan reaksi terhadap
realisme dan naturalisme yang hanya berpijak pada kenyataan semata. Sastra
simbolik banyak menggunakan simbol atau lambang dalam mengungkapkan pemikiran,
emosi, secara samar-samar dan misterius.
Contoh karya sastra Aliran Simbolisme :
- TINJAULAH DUNIA SANA karya MARIA AMIN
D. IDEALISME
Dalam
dunia sastra, idealisme berarti aliran yang menggambarkan dunia yang
dicita-citakan, dunia yang diangan-angankan, Aliran dalam
kesusastraan yang mengungkapkan hal-hal yang ideal, pengarangnya penuh perasaan
dan cita-cita. Mereka berpendapat, bahwa sastra punya peran
untuk suatu perubahan sosial ke arah yang positif. Sastra bertenden, sebutan
untuk karya-karya pengarang idealis. diharapkan mampu
mengubah sikap hidup masyarakat atau pembaca dari yang kurang baik menjadi
baik, dari yang statis menjadi dinamis, dari yang malas menjadi rajin, dan
seterusnya.
Contoh
karya sastra Aliran Idealisme :
-
CANDI karya SANUSI PANE.
E. SUREALISME
Aliran
yang terlalu mengagungkan kebebasan kreatif dan berimajinasi sehingga hasil
yang dicapai menjadi antilogika dan antirealitas. Bisa jadi apa yang terungkap
itu pada mulanya berangkat dari kenyataan sekitar, tetapi karena desain
imajinasinya itu sudah demikian sarat, kuat dan jauh, ia terasa ekstrim dan
radikal. Ada semacam keadaan trans (hanyut/kesurupan) di sana, sesuatu yang
tidak kita temukan dalam realisme maupun naturalisme
Contoh karya satra pada Aliran Surrealisme :
- ZIARAH karya IWAN SIMATUMPANG.
- RADIO MASYARAKAT karya ROSIHAN ANWAR
F. MISTISME
Aliran
mistisme adalah aliran dalam kesusastraan yang mengacu pada pemikiran
mistik, yaitu pemikiran yang berdasarkan kepercayaan kepada Zat Tuhan Yang Maha
Esa suatu keadaan yang merasa dekat kepada tuhan atau merasa bersatu dengan
tuhan dan kebenaran yang paling tinggi. Dengan kata lain mistisme mrupakan
aliran yang menggambarkan tentang hubungan manusia dengan tuhan.
Contoh karya sastra Aliran Mistisme adalah :
- Puisi DOA karya LEA CONCERINA
G. REALISME
Aliran
ini mengutamakan realitas kehidupan. Apa yang diungkapkan para pengarang realis
adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, bukan imajinatif belaka.
Biografi, otobiografi, album kisah nyata, roman sejarah, bisa kita masukkan ke
sini. Sastra realis juga berbeda dengan berita surat kabar atau laporan
kejadian, karena ia tidak semata-mata realistik. Sebagai karya sastra, ia pun
dihidupkan oleh pijar imajinasi dan plastis bahasa yang memikat.
Contoh karya sastra Aliran realisme ini adalah :
- Novel PADA SEBUAH KAPAL karya N. H. DINI.
- KOTA HARMONI karya IDRUS.
H. NATURALISME
Aliran
yang mementingkan pengungkapan secara terus-terang, tanpa mempedulikan baik
buruk dan akibat negatif. Pengarang naturalis dengan tenangnya menulis tentang skandal
para penguasa atau siapapun, dengan bahasa yang bebas dan tajam. Pornografi,
karya mereka jatuh menjadi picisan, bukan tabu bagi mereka. Biasanya, hal ini
benar-benar mereka sadari, bahkan mereka pun sempat membanggakan naturalisme
ini sebagai gaya mereka.
Contoh karya sastra pada Aliran Naturalisme
ini adalah :
- BELENGGU karya ARMYN PANE.
- SURABAYA karya IDRUS
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Aliran
sastra merupakan pandangan atau haluan yang mempengaruhi jiwa pengarang dalam
membuat suatu karya sastra. Aliran sastra pada dasarnya berupaya
menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan
dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat
hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang dan
objek yang dikemukakan dalam karangannya.
Dalam aliran sastra terdapat beberapa macam
diantaranya :
Romantisme, Ekspresionisme, Simbolisme, Idealisme, Surrealisme, Mistisme, Realisme, Naturalisme,
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment