Tuesday, December 22, 2015

Makalah Evaluasi dalam Menulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
       Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai suatu komponen, maka evaluasi tidak dapat dipisahkan dari komponen­-kompenen yang lain. Artinya setiap kali kegiatan itu diselenggarakan maka evaluasi juga diadakan. Salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan, sedangkan salah satu faktor penting untuk efektifitas pembelajaran adalah faktor evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran. Evaluasi dapat mendorong siswa untuk giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan juga mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas manajemen sekolah.
       Sehubungan dengan hal tersebut, maka di dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang tidak hanya mampu mengajar dengan baik tetapi juga dapat melakukan evaluasi dengan baik. Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu lebih dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar tetapi juga perlu penilaian terhadap input, output, maupun kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Manfaat utama dari evaluasi adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan selanjutnya akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan.
       Penilaian belajar bukan hanya bersifat kognitif saja, tetapi juga mencakup semua potensi yang ada pada anak didik. Keberhasilan program pembelajaran selalu dilihat dari aspek hasil belajar, sementara implementasi program pembelajaran di kelas atau kualitas proses pembelajaran itu jarang tersentuh kegiatan penilaian. Terutama pada anak sekolah dasar kelas rendah, penilaian harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dan dengan menggunakan teknik tertentu. Karena merupakan titik awal bagi mereka untuk mencapai cita­citanya.
       Cara penilaian untuk anak­-anak kelas rendah sangat berbeda dengan anak yang telah duduk di kelas tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan keterampilan khusus dalam melakukan penilaian terhadap mereka. Evaluasi mau tidak mau menjadi hal yang penting dan sangat di butuhkan dalam proses belajar mengajar, karena evaluasi dapat mengukur seberapa jauh kebehasilan anak didik dalam menyerap materi yang di ajarkan, dengan evaluasi, maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat di ketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah lebih baik kedepan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian evaluasi ?
2.      Apa saja tujuan dan fungsi evaluasi ?
3.      Apa yang dimaksud dengan evaluasi dalam keterampilan menulis ?

1.3  Tujuan
Mengetahui serta memahami mengenai evaluasi dalam keterampilan menulis








BAB II
PEMBAHASAN

3.1  Pengertian Evaluasi
       Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Rooijackers Ad mendefinisikan evaluasi sebagai "setiap usaha atau proses dalam menentukan nilai". Secara khusus evaluasi atau penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan. Dan menurut Anne Anastasi (1978) mengartikan evaluasi sebagai "a systematic process of determining the extent to which instructional objective are achieved by pupils". Evaluasi bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan jelas.
       Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian yang pada umumnya diartikan tidak berbeda, walaupun pada hakekatnya berbeda satu dengan yang lain. Penilaian adalah suatu proses transformasi dari hasil pengukuran menjadi suatu nilai. Evaluasi meliputi kedua langkah di atas yakni mengukur dan menilai yang digunakan dalam rangka pengambilan keputusan. Evaluasi secara etimologi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti value, yang secara secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian. Namun, dari sisi terminologis ada beberapa definisi yang dapat dikemukakan, yakni:
-          Suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu.
-          Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas.
-          Proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.


3.2    Tujuan dan Fungsi Evaluasi
       Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik.
       Ada beberapa tujuan dan atau fungsi penilaian dalam pengajaran di sekolah, yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah tujuan­-tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan telah tercapai dalam kegiatan pembelajaran.
2. Untuk memberikan objektivitas pengamatan kita terhadap perilaku hasil belajar siswa.
3. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang/topik tertentu.
4. Untuk menentukan kelayakan siswa, misalnya naik kelas, lulus.
5. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan pembelajaran yang
    dilakukan.
       Evaluasi memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi normatif, yaitu berfungsi untuk perbaikan sistem pembelajaran 2. Fungsi diagnostik, yaitu untuk mengetahui faktor kesulitan siswa
    dalam proses pembelajaran
3. Fungsi sumatif, yaitu berfungsi untuk mengetahui tingkat kemampuan
    peserta didik.
       Evaluasi memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemajuan belajar siswa setelah mengikuti kegiatan    pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran.
3. Untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kelompoknya.
4. Untuk memperoleh masukan atau umpan balik bagi guru dan siswa dalam rangka perbaikan.


3.3    Evaluasi Keterampilan Menulis
       Keterampilan menulis merupakan kiat menggunakan pola­-pola lisan dalam menyampaikan suatu informasi. Dalam menulis, orang tidak hanya dituntut menguasai materi yang akan ditulis, tetapi juga mampu menggunakan perangkat kebahasaan secara tertulis. Penggunaan perangkat kebahasaan secara tertulis menjadi inti kegiatan menulis sebab penggunaan perangkat bahasa tulis berbeda dengan penggunaan perangkat kebahasaan secara lisan. Evaluasi keterampilan menulis bertujuan mengetahui kemampuan pebelajar dalam menyampikan ide, perasaan dan pikirannya, serta menggunakan perangkat bahasa target secara tulis. Teknik evaluasi yang dapat digunakan dipaparkan berikut.
1. Menulis huruf, nama, peristiwa dan keadaan yang diperdengarkan, diperlihatkan, dan bicara.
2. Menyampaikan kembali secara tertulis suatu cerita, dialog, peristiwa yang didengar atau dibaca.
3. Menuliskan cerita berdasarkan gambar atau rangkaian gambar.
4. Melaporkan pengalaman, peristiwa, pekerjaan atau perjalanan secara tulis. 
5. Menjawab pertanyaan sederhana atau komplek secara tulis.
6. Membuat karangan berdasarkan tema tertentu.
7. Menggunakan ejaan dan tanda baca secara tetap.
       Tes Menulis Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang melibatkan berbagai kemampuan dan keterampilan secara terpadu. Tujuan pembelajaran menulis dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
(1) siswa mampu mengungkapkan unsur-­unsur kebahasaan, seperti ejaan, kosakata, struktur kalimat, dan pemakaian paragraf
(2) siswa mampu mengungkapkan gagasannya dalam bentuk tulisan yang     sesuai dengan konteks
       Tes kemampuan menulis juga ada beberapa macam. Hal ini disamping disebabkan oleh adanya tahapan dalam pengajaran menulis, juga karena ada banyak faktor yang dapat dinilai, seperti mekanis, kosakata, tata bahasa, ketetapan isi, diksi, retorika, logika, dan gaya (Rosidi, Stus Internet. kajian­bahasa). (Rosidi, Stus Internet. kajian­ bahasa) mengatakan bahwa tes menulis dapat disikapi dalam dua aspek, yakni sebagai tes proses (tes menulis sebagai proses) dan tes produk (tes menulis sebagai produk). Oleh karena itu disarankan agar tes menggunakan postofolio, yaitu koleksi segala dokumentasi dan aktivitas siswa yang menunjukkan usaha, kemajuan, dan pencapaian siswa dalam satu atau beberapa bidang tertentu yang dapat digunakan sebagai alternatif atau pelengkap kegiatan tes.
       Cara langsung untuk mengukur kemampuan menulis seseorang adalah dengan menyuruh seseorang itu menulis. Akan tetapi, tes bentuk esai ini banyak kelemahannya. Di samping itu, kemampuan menulis juga dapat diukur dengan tes objektif. Baik tes bentuk esai maupun bentuk objektif mempunyai kelebihan dan kekurangan. Apalagi jumlah peserta tes besar jumlahnya, tes objektif akan lebih baik.




  
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
       Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya. Untuk mengevaluasi keberhasilan program pembelajaran tidak culup hanya dengan menggunakan penilaian terhadap hasil belajar siswa sebagai produk dari sebuah proses pembelajaran. Kualitas suatu produk pembelajaran tidak terlepas dari proses pembelajaran itu sendiri.
       Evaluasi terhadap program pembelajaran yang disusun dan dilaksanakan guru sebaiknya menjangkau penilaian terhadap desain pembelajaran yang meliputi kompetensi yang dikembangkan, strategi pembelajaran yang dipilih, dan isi program. Implementasi program pembelajaran atau kualitas pembelajaran dan juga hasil program pembelajaran. Keterampilan menulis merupakan kiat menggunakan pola­-pola lisan dalam menyampaikan suatu informasi.






DAFTAR PUSTAKA

Zuchdi, Darmiyati. 2001. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Rendah. PAS: Yogyakarta.

http://listianahome.blogspot.co.id/2015/09/prosedur-evaluasi-pembelajaran-bahasa.html




No comments:

Post a Comment